31 Maret 2009

Obyek Wisata di sekitar solo

Setelah puas menjelajahi Kota Solo, tidak ada salahnya jika anda mengarahkan tujuan wisata anda sedikit keluar kota untuk menengok beragam kekayaan sejarah dalam bentuk bangunan-bangunan candi yang cantik dan pesanggrahan kuno, kecantikan alam yang asri sampai peninggalan purbakala jaman prasejarah.
Beberapa tempat disekitar Solo yang dapat menjadi pilihan untuk dikunjungi adalah:

1. candi sukuh
Candi Sukuh merupakan candi yang berlatar belakang agama Hindu. Berdasarkan prasasti yang ada di sekitar candi, Candi Sukuh didirikan antara tahun 1359 - 1378 Saka atau tahun 1437 - 1456 Masehi (sekitar abad XV).
Meskipun berlatar belakang agama Hindu, bentuk bangunan candi cenderung kembali ke bentuk bangunan pada jaman pra sejarah yaitu struktur Punden Berundak.
Apa daya tarik utama dari candi yang dikelilingi hutan pinus ini?

Yang membuat Candi Sukuh menarik adalah bentuk candi, arca dan lukisan relief yang sungguh unik dan berbeda dengan candi lainnya. Candi ini dipenuhi arca dan relief yang menggambarkan perwujudan kelamin lelaki dan perempuan secara gamblang, telanjang dan naturalis.
Hal inilah yang memicu timbulnya julukan "The Most Exotic Temple in The World" bagi Candi Sukuh. Tak jarang mereka melontarkan tuduhan sebagai candi porno yang mengajarkan pendidikan seks secara vulgar.
Komplek Candi Sukuh dibagi menjadi teras-teras yang secara keseluruhan dibagi menjadi 3, yaitu:
 Teras 1, pada bagian ini terdapat gapura berbentuk trapesium, yang memiliki relief berbentuk manusia yang sedang dimakan raksasa, yang merupakan sengkalan 'Gapuro Buto Aban Wong' yang melambangkan tahun 1359 Saka. Pada lantai gapura terpahat relief Phallus (lingga) dan Vagina (yoni) secara naturalis.
Menurut cerita rakyat, di masa lalu relief lingga-yoni itu digunakan untuk membuktikan kesucian seorang gadis. Apabila seorang mempelai perempuan yang akan menikah melangkahi relief tersebut dan kainnya sobek, tandanya sang mempelai tak lagi suci. Demikian sebaliknya. Namun sekarang pintu gerbang tersebut telah ditutup atas berbagai pertimbangan.
 Teras 2, pada teras ini terdapat arca 2 penjaga gerbang dengan wajah mengerikan. Selain itu dibagian ini terdapat juga relief yang merupakan sengkalan yang berbunyi 'Gajah wiku anahut buntut' yang melambangkan tahun 1378 Saka.
 Teras 3, pada teras ini terdapat gapura yang sudah tidak utuh lagi. Bagian ini merupakan bagian yang paling suci, karena pada bagian inilah candi utama terletak. Candi ini menghadap ke barat dan berbentuk piramida terpancung, dan di bagian atas terdapat altar untuk pemujaan. Di depan candi utama terdapat 3 arca kura-kura raksasa dan subbasement yang berisi relief cerita Sudamala dan Garudeya.
Berdasarkan relief Sudamala dan Garudeya yang terdapat pada teras ke 3 candi itulah para peneliti menyimpulkan bahwa Candi Sukuh erat kaitanya dengan upacaya pelepasan dan ruwatan.
Dimana letak Candi Sukuh dan bagaimana cara mencapainya?
Secara administratif Candi Sukuh terletak di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Sedangkan secara geografis Candi Sukuh terletak di ketinggian 1186 meter dpl di lereng sebelah barat Gunung Lawu, sekitar 34 km arah timur kota Solo atau sekitar 1,5 jam berkendaraan dari kota Solo.
Untuk mencapai Candi Sukuh, bisa dibilang mudah. Akses transportasi dan akomodasi yang tersedia cukup memadai. Sepanjang perjalanan Solo-Candi Sukuh yang berkelak-kelok, kita bisa menikmati suasana pegunungan dan hamparan perkebunan kopi, teh, karet, dan coklat.
Bagi yang memilih angkutan umum, bisa memulai perjalanan dari terminal Tirtonadi, Solo, lalu naik bus jurusan Karanganyar-Tawangmangu. Turun di terminal Karangpandan untuk mencari kendaraan elf yang menuju terminal Kemuning. Sesampai di pertigaan Kemuning-Candi Sukuh, anda bisa memilih berjalan kaki sejauh 800 m atau naik motor ojek sampai pelataran candi.

2. candi cetho
Candi Cetho (cetho = jelas, jernih tanpa halangan) merupakan sebuah candi peninggalan budaya Hindu dari abad ke-14 pada masa akhir pemerintahan Majapahit. Fungsi candi ini tidaklah berbeda dengan candi Hindu yang lain yakni sebagai tempat pemujaan. Sampai saat inipun Candi Cetho tetap digunakan oleh penduduk sekitar yang memang merupakan penganut agama Hindu.
Cetho terdiri dari sembilan trap (tingkat) berbentuk memanjang kebelakang dengan trap terakhir sebagai trap utama pemujaaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa (seperti bentuk-bentuk tempat pemujaan pada masa purba yaitu Punden Berundak). Trap-trap tersebut adalah:
 Trap pertama setelah gapura masuk merupakan halaman candi.
 Trap kedua masih berupa halaman namun ditrap ini terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi yang merupakan leluhur masyarakat Cetho.
 Pada trap ketiga terdapat sebuah soubment memanjang di atas tanah yang menggambarkan nafsu badaniah manusia (nafsu hewani) berbentuk phallus (alat kelamin laki-laki) sepanjang lebih dari 2 m, dengan diapit dua buah lambang kerajaan Majapahit menunjukkan masa pembuatan candi.
 Pada trap keempat dapat ditemui relief pendek yang merupakan cuplikan kisah Sudhamala, (seperti yang terdapat pula di Candi Sukuh) yaitu kisah tentang usaha manusia untuk melepaskan diri dari malapetaka.
 Pada trap kelima dan keenam terdapat pendapa-pendapa yang mengapit jalan masuk candi. Sampai saat ini pendapa-pendapa tersebut masih sering digunakan sebagai tempat melangsungkan upacara-upacara besar keagamaan.
 Trap ketujuh dapat ditemui dua buah arca di samping kanan kiri yang merupakan arca Sabdopalon dan Nayagenggong, dua orang abdhi kinasih dari Sang Prabu Brawijaya yang juga merupakan penasehat spiritual dari beliau. Hal ini melambangkan kedekatan jiwa beliau dengan rakyatnya yang diwakili kedua tokoh tersebut.
 Pada trap kedelapan terdapat arca Phallus (kuntobimo) di samping kiri dan arca Sang Prabu Brawijaya yang digambarkan sebagai "mahadewa". Arca phallus melambangkan ucapan syukur atas kesuburan yang melimpah atas bumi cetho dan sebuah pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kesuburan yang dilimpahkan itu tak kan terputus selamanya. Arca Sang Prabu Brawijaya menunjukkan penauladanan masyarakat terhadap kepemimpinan beliau, sebagai raja yang bèrbudi bawa leksana, ambeg adil paramarta yang diyakini pula sebagai utusan Tuhan di muka bumi.
 Trap terakhir (trap kesembilan) adalah trap utama yang merupakan tempat pemanjatan doa kepada Penguasa Semesta yang berbentuk kubus berukuran 1,50 m2.
Candi Cetho menghadap ke arah barat hal ini berbeda dengan candi-candi yang ada di Jawa Tengah karena Candi Cetho begitu pula Candi Sukuh dibangun pada masa Majapahit sehingga dengan sendirinya pembangunan candi terpengaruh oleh apa yang terbiasa ada di candi-candi Jawa Timur.
Di sebelah atas bangunan Candi Cetho terdapat sebuah bangunan yang pada masa lalu digunakan sebagai tempat membersihkan diri sebelum melaksanakan upacara ritual peribadahan (patirtan). Sedangkan di sebelah barat dari bangunan candi dengan menuruni lereng yang sangat terjal bisa ditemukan lagi sebuah bangunan candi yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Candi Kethek. Namun sayang sekali sampai saat ini penggalian candi belum dilakukan.
Bangunan Candi Cetho secara keseluruhan terbuat dari batu-batuan yang dipahat berbentuk persegi empat dan ditata rapi untuk ubin, ataupun pagar serta relief candi. Kebanyakan arca dan relief sudah banyak mengalami kerusakan. Candi Cetho yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah barat masuk di kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dikelilingi kelebatan rimba dan sejuknya udara kebun teh Kemuning.

3. tawangmangu
Tawangmangu, sebuah tempat plesiran 42 km sebelah Timur kota Solo. Tawangmangu terletak di lereng sebelah Barat Gunung Lawu pada ketinggian 1050 meter dpl. Kalau terus ke timur (sekitar 16 km lagi) kita akan sampai ke suatu tempat plesir yang lain yang bernama Telaga Sarangan yang terkenal karena telaga pasirnya.
Tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu adalah air terjun Grojogan Sewu. Untuk mencapai air terjun Grojogan Sewu, anda harus berjalan menuruni anak tangga yang jaraknya (kalau dihitung dari pintu masuk) sekitar 600 meter. Disepanjang jalur anak tangga ini dapat kita jumpai kera-kera jinak yang merupakan penghuni hutan wisata Tawangmangu.
Rasa capek yang anda rasakan selama menuruni anak tangga akan segera hilang, begitu anda sampai di dasar air terjun. Air terjun setinggi 80 meter ini memilki pesona yang khas, di dasar air terjun terdapat batu-batu padas berukuran besar. Percikan air yang memantul ketika air sampai ke dasar dapat kita rasakan seperti gerimis sampai jarak sekitar 60 meter (yang tentu saja bisa membuat kita basah kuyub).
Bila pakaian anda basah jangan kuatir, di dekat air terjun terdapat kolam renang yang cukup bersih. Nah, anda dapat berenang disini sambil menunggu baju anda kering (baju renang dapat anda sewa disini). Tapi jika anda kurang nyaman berenang dengan baju renang sewaan, anda dapat berjemur di pinggir kolam sampai baju anda kering ...he..he..
Selain ke Grojogan Sewu, wisatawan biasanya juga mengunjungi taman wisata Balekambang. Ditaman ini selain bisa beristirahat sambil menikmati taman, wisatawan bisa juga menikmati fasilitas olah raga seperti kolam renang dan lapangan tenis. Di sekitar taman Balekambang inilah dapat kita jumpai banyak rumah makan dan hotel melati.
Selain sebagai resort wisata, Tawangmangu biasanya juga dipergunakan sebagai lokasi transit bagi penganut Kejawen yang ingin melakukan ziarah. Biasanya para penganut kejawen akan pergi ke dua tempat yaitu:
 Gua Pringgodani, dapat dicapai dengan berkuda dari Tawangmangu, digunakan sebagai tempat meditasi.
 Puncak Lawu, tempat yang dipercaya memiliki kekuatan magis dan dipercaya merupakan tempat peristirahatan terakhir Prabu Brawijaya V (Maharaja Majapahit terakhir)
Seperti banyak resort pegunungan yang lain, di Tawangmangu banyak dijumpai penjual sate kelinci. Penjual sate kelinci biasanya berjualan dengan pikulan dan berjualan di sela-sela pohon cemara.

4. sangiran
Sangiran adalah sebuah kawasan yang terletak 15 km di sebelah utara koto Solo ke arah Purwodadi. Sangiran adalah tempat yang sangat penting untuk mempelajari Pithecanthropus Erectus, manusia pra-sejarah dari Jawa. Tanah di Sangiran banyak menyimpan fosil mahluk hidup dari jaman pra-sejarah.
Di Sangiran terdapat Museum Pleistocene yang menyimpan tulang-tulang Pithecanthropus Erectus, fosil tumbuhan maupun fosil binatang. Sangiran juga adalah tempat yang penting untuk mempelajari teori evolusi manusia, fosil manusia purba yang ditemukan di Sangiran, dianggap sebagai salah satu mata rantai dalam teori evolusi manusia.
Bagi ilmuwan yang bergerak dibidang Geologi, anthropologi dan arkeologi Sangiran sangat menarik untuk wisata ilmu pengetahuan. Banyak ahli Geologi, anthropologi dan arkeologi datang ke situs ini untuk melakukan riset dan belajar, diantaranya: Van Es (1939), Duyfyes (1936), Van Bemmelen (1937), Van Koeningswald (1938), Sartono (1960), Suradi (1962) dan Otto Sudarmaji (1976). Van Koeningswald menemukan paling tidak ada lima fosil manusia purba yang berbeda –beda jenisnya yang ditemukan di Sangiran, dan ini sangat mengagumkan.
Tidak ada tempat lain di dunia ini yang kekayaan fosilnya menyamai apalagi melebihi Sangiran. Fosil-fosil yang ditemukan di Sangiran sangat beragam, ada fosil mahluk hidup dari daratan, maupun fosil mahluk hidup dari lautan. Dari hasil temuan ini, ada kemungkinan bahwa pulau Jawa terangkat dari dasar laut jutaan tahun yang lalu.
Pada tahun 1891, Eugene Dubois, ahli antropologi dari Perancis menemukan fosil Pithecanthropus Erectus, manusia purba tertua dari Jawa. Kemudian di tahun 1930 dan 1931, di desa Ngandong, Trinil-Mojokerto, ditemukan juga fosil-fosil manusia purba yang berasal dari jaman Pleistocene. Penemuan-penemuan ini mengungkap sejarah manusia yang hidup berabad-abad yang lalu.
Prof. Dr. Van Koenigswald di tahun 1936 menemukan lebih banyak lagi bukti-bukti yang mendukung teori evolusi manusia. Fosil-fosil yang ditemukannya mendukung teori yang menyatakan bahwa manusia berevolusi dari manusia kera menjadi manusia seperti bentuk saat ini.
Fosil lain yang ditemukan di Sangiran, seperti fosil mammoth (gajah dari jaman pra sejarah) saat ini disimpan di Museum Geologi Bandung. Pada pertengahan tahun 1980 an, penemuan mammoth utuh setinggi 4 meter mengejutkan dunia ilmu pengetahuan.
Saat ini, penduduk desa disekitar Sangiran banyak yang menjadi pengrajin souvenir dari batu yang dibentuk menyerupai kapak, telur, cincin dan bentuk-bentuk patung lain untuk menarik wisatawan.
Karena kekayaan jenis fosil yang dikandungnya, bumi Sangiran telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia.

5. Pandawa water world
Air dianggap dapat menenangkan jiwa. Tidak heran, berbagai obyek wisata air baik wisata air alami maupun buatan kerap menjadi sasaran kunjungan untuk menghabiskan masa libur.
Di wilayah Solo Raya, ada obyek rekreasi air baru. Berlokasi di Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Pandawa Water World (PWW) menjadi salah satu alternatif pilihan mengisi masa berlibur bersama keluarga.
Mengikuti tren obyek wisata air lainnya, PWW tidak mau ketinggalan menawarkan wahana yang sedang digemari kini, water boom. Wahana lainnya adalah volcanic pond atau kolam air panas, water curtain, aerated crater, raft slide, racer slide, earth shower dan mountain cavern.
Selain menawarkan suasana rekreatif, atmosfer petualangan muncul kala me-nikmati beberapa wahana yang menantang nyali, seperti bungee jumping, body slide dan black hole.
PWW yang ingin langsung dikenal dan melekat di benak masyarakat kemudian menerapkan strategi mengangkat wayang guna memberi karakter pada wahana-wahana yang ada. Sebagai contoh, kolam ombak bernama Kresna Wave Pool. Wahana bungee jumping disebut Gatotkaca Bungee Tower dan Gatotkaca Drop Pool, sedangkan kolam anak dan balita berjudul Kunti Children and Toddler Pool.
Penamaan sekaligus personifikasi tokoh wayang tersebut berupa patung berukuran sangat besar yang mencolok dan menjadi kekuatan desain area water world secara keseluruhan.
Harga tiket masuk Rp 100.000 per orang untuk Sabtu-Minggu, Rp 35.000 per orang tiap Senin, dan Rp 50.000 per orang Selasa-Jumat.
Pada akhir pekan dan hari libur nasional, PWW dibuka pukul 08.00- 18.00. Sisanya dibuka pukul 10.00-18.00.
Untuk keamanan ada 25 life guard untuk tiap sif jaga. Jika ingin nyaman, bermain air lebih menyenangkan kala pagi atau sore hari ketika surya tidak terlalu terik.

Read More......

Tentang Solo

Berikut ini beberapa tulisan yang akan membuat kita semua semakin mengenal Solo dengan lebih baik.

1. Dusun Sala dan Kraton Surakarta Hadiningrat
MENGGAH dhusun ingkang nama Sala punika sampun wonten ing Keraton Pajang, nalika jamanipun Kangjeng Sinuhun Sultan Hadiwijaya. Kamisepuh bebekeling dhusun punika Ki Gedhe Sala, pramila dhusunipun lajeng katelah aran nama dhusun Sala.(Babad Sala:RM Sajid)
Jauh sebelum pindahnya Keraton Kartasura, sebenarnya nama dhusun Sala (sekarang Solo) sudah lebih dahulu ada. Seperti apa yang diungkapkan RM Sajid, ketika zaman Kerajaan Pajang pun dusun itu telah sering disebut-sebut. Bahkan malah sudah sangat dikenal.

Pada saat itu, ketika masih belum menjadi kuthapraja Keraton Surakarta, sebenarnya wilayah dari Dhusun Sala juga sudah cukup luas. RM Sajid menggambarkannya dengan memberikan batasan-batasan yang kalau dilihat pada zaman sekarang bisa melintasi wilayah beberapa kecamatan (Pasar Kliwon, Banjarsari, Laweyan, dan Jebres). "Dhusun Sala punika wiyar tebanipun. Ingkang kangge wates kali kaliyan bengawan. Ing sisih eler Kali Pepe, ing sisih wetan Bengawan Beton. Mangidul dumugi dhusun Nusupan, ingkang sisih kidul Kali Wingka. Dene ing sisih kilen watesing garisipun menggak-menggok, wiwit saking Kali Pepe wingking gedung bioskop Purbayan, mangidul terus dumugi Gadhing terus mengidul dumugi kali wingka. Inggih punika ingkang dipun wastani dhusun Sala."

Dengan referensi yang demikian, maka usia dhusun Sala sebenarnya sudah mencapai 4 - 5 ratusan tahun. Mengapa demikian? Karena menurut sejarah yang ada, Keraton Pajang itu sudah ada sejak abad ke-16 atau sekitar tahun 1500-an Masehi.
Namun yang terjadi sekarang, hari jadi Kota Solo justru diperingati dengan berpijak pada perpindahan Keraton Kartasura ke dusun tersebut pada 17 Februari 1745. Tentu saja itu menjadi menarik, mengingat jauh sebelumnya dhusun Sala sebenarnya sudah ada. Setidaknya, mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa kemudian hari jadinya tidak diperingati dengan mencari data sebelum pindahnya Keraton Kartasura.
Tentang hal tersebut, kurator Museum Radyo Pustoko Drs Mufti Rahardja memberikan alasannya. "Hal itu terkait dengan apa yang disampaikan SISKS Paku Buwono (PB) II ketika kali pertama menempati Keraton Surakarta," paparnya. Menurut dia, pada 17 Februari 1745 yang jatuhnya pada hari Rabu Kliwon tersebut, PB II bertitah yang intinya, sejak saat itu meminta dhusun Sala untuk diganti dengan nama Surakarta Hadiningrat. "Saat itu Sinuhun ngandika, dina iki desa Sala tak pundhut, tak ganti dadi Surakarta Hadiningrat," ujar Mufti.

Hari saat munculnya titah itulah yang menurut dia menjadi rujukan. Kemudian, setiap tanggal tersebut digunakan sebagai peringatan hari jadi Kota Solo. Meski sebenarnya jauh sebelum itu nama dhusun Sala sudah ada, bahkan sudah berkembang pesat. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

2. Beringin Simbol Kebesaran Raja
POHON ini memang tak seperti lazimnya pohon-pohon lain. Bukan saja karena umurnya yang bisa mencapai ratusan tahun atau selalu dikaitkan dengan mitos wingit pada setiap keberadaannya, melainkan pohon ini memang menyimpan sejarah tentang simbolisme kebesaran seorang raja. Ya, puluhan hingga ratusan tahun lalu, ketika para raja masih mempunyai otoritas penuh atas kekuasaan wilayah kerajaannya, beringin pernah menjadi bukan sembarang pohon.
Tak percaya, cobalah simak Perjanjian Salatiga yang menjadi cikal bakal berdirinya Pura Mangkunegaran pada 1757. Dalam perjanjian tersebut diungkapkan, Pangeran Sambernyawa atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara I, diberi wewenang untuk mendirikan kerajaan (Pura Mangkunegaran). Namun hal itu dengan beberapa syarat, salah satunya beliau tidak diperkenankan menanam pohon beringin.
Dari apa yang terungkap dalam perjanjian itu, jelaslah sudah betapa pada saat itu pohon beringin ditempatkan secara khusus, yakni sebagai simbol kebesaran seorang raja. Karena itu, ketika Pura Mangkunegaran berdiri tetapi masih di bawah kekuasaan Keraton Surakarta Hadiningrat, penguasa Pura tidak diperkenankan menanam pohon yang umurnya bisa mencapai ratusan tahun tersebut.

Cerita lain yang mengungkapkan pohon beringin sebagai simbol kebesaran raja, juga terdapat dalam buku Sri Radya Laksana karangan Mas Ngabei Prajaduta. Simaklah apa yang terungkap dalam buku tersebut, ketika Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (ISKS) Paku Buwono II memberikan sabda kepada Patih Pringgoloyo, sebelum Keraton Surakarta Hadiningrat diresmikan sebagai kerajaan baru menggantikan Kerajaan Kartasura yang telah hancur karena Geger Pacinan. "Tatanen kagungan-ingsun waringin kembar Tejadaru-Jayadaru lan apa adate nagara madeg anyar (Tatalah (tanamlah) pohon beringin kembar Tejadaru-Jayadaru milik saya, layaknya seperti negara yang baru berdiri)."
Titah ISKS Paku Buwono II kepada Patih Pringgoloyo itu menjadi bukti penanaman pohon beringin sesuatu yang wajib dan lazim dilakukan ketika ada sebuah kerajaan baru berdiri. Hal itu sekaligus membuktikan pohon tersebut memang menjadi simbol kebesaran raja. Karena itu, mungkin karena pengaruh legitimasi raja yang begitu kuat, tidak sembarang orang kemudian berani menanam pohon tersebut. Jangankan masyarakat biasa, seorang adipati seperti KGPAA Mangkunegara I sekalipun juga tidak berani karena memang tidak diperkenankan.
Hingga sekarang, masih banyak masyarakat Jawa yang mempercayai mitos seputar simbolisme tersebut. Yang terjadi kemudian, masyarakat seperti enggan menanam pohon beringin. Akibatnya, pohon yang akarnya tumbuh sampai ke dahan itu tidak dijumpai di sembarang tempat seperti pohon-pohon lain. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

3. Gapura, Bukti Pesatnya Pembangunan Keraton
TAK bisa dipungkiri, masa pemerintahan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) X antara tahun 1893-1939, adalah masa-masa puncak dari maraknya pembangunan fisik di Keraton Surakarta Hadiningrat.
Tak percaya? Lihatlah, sekian banyak bukti yang sampai sekarang masih bisa disaksikan, sekaligus menjadi saksi bisu tentang sejarah tersebut. Antara lain gapura yang berdiri di berbagai tempat yang ada di wilayah Kota Solo. Sebut saja Gapura Gladag, Gapura Klewer, Gapurendra (Pasar Gading), Gapura Masjid Agung, Kori Brajanala Lor, Kori Brajanala Kidul (keduanya sering disebut sebagai lawang gapit), dan masih banyak lagi gapura-gapura yang lainnya.
Dan, sedikit-banyak berbicara tentang pesatnya pembangunan fisik yang pernah terjadi pada saat keraton dipimpin Sinuhun PB X.

Jika ingin lebih jelas lagi, seorang penulis sejarah bernama RM Sajid juga menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Babad Solo. Buku tersebut banyak mengungkap sejarah pembangunan sejumlah gapura yang terjadi antara tahun 1893-1939.
Dalam Babad Solo RM Sajid mengungkapkan, Gapura Gladag dibangun pada 1930. Gapura itu merupakan pisungsung dari orang Eropa yang tinggal di wilayah Keraton Surakarta. Sekaligus untuk kado wiyosan dalem yang genap berumur 48 tahun. "Dene pambikaipun gapura ing peken Gading nama Gapurendra, ing dinten Rebo kaping 22 juni 1938. (Adapun pembukaan gapura Gading bernama Gapurendra pada hari Rabu 22 Juni 1938)," tulisnya. Sementara itu, untuk peresmian Gapura Pasar Klewer dilakukan pada Rebo Pahing 8 Maret 1939 (17 Sura tahun 1870 Je). Sebelum itu, telah dibangun pula Gapura Masjid Agung yang kemudian diresmikan pada Selasa 25 Juni 1901 (6 Mulud tahun 1831 Dal).
Kini, keberadaan gapura tersebut menjadi jati diri tempatnya. Misalnya Gapura Gladag, yang sekarang namanya juga untuk mengabadikan tempatnya. "Ing sajumenengipun-dalem Paku Buwono kaping X, ing salebeting karaton kathah dalem ingkang kabangun enggal utawi kamulyakaken," begitu RM Sajid menandaskan. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

4. Masjid Keraton Diilhami Bangunan Masjid Demak
KERUNTUHAN Kasultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama, tidak berarti meruntuhkan perkembangan Islam di Tanah Jawa. Justru yang terjadi sebaliknya, penyebaran agama tersebut semakin berkembang dengan pesat. Karena itu jangan heran kalau pada zaman kerajaan-kerajaan sesudah masa Kasultanan Demak, sudah begitu banyak orang mengenal dan menganut Islam. Bahkan di kalangan bangsawan sekalipun, termasuk para raja yang menduduki takhta.
Demikian juga yang terjadi pada masa awal berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta, sekitar abad 18. Betapa perkembangan Islam sudah sedemikian kuat merasuk dalam kehidupan para bangsawan keraton dan masyarakat. Beberapa bukti yang hingga sekarang masih ada menguatkan hal tersebut. Salah satunya adalah Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta. Masjid yang berada di sebelah barat Alun-alun Lor itu merupakan masjid yang dibangun pihak keraton, sekaligus menjadi saksi pesatnya perkembangan penyebaran Islam pada masa awal berdirinya keraton saat itu.
Dalam buku berjudul Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta diungkapkan, masjid itu dibangun pada masa Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (ISKS) Paku Buwono (PB) III pada 1745. Atau dibangun 11 tahun sesudah Keraton Kasunanan Surakarta berdiri di Desa Solo.

Diungkapkan pula, rancangan arsitektur dalam pembangunannya dilihami dari bentuk bangunan Masjid Demak. Hal itu memang disengaja. Sebab perintah raja saat itu memang demikian. "Raja (PB III) sangat terkesan dengan bentuk bangunan Masjid Demak. Karena itu, saat membangun masjid, beliau menginginkan bentuk yang sama," demikian yang tertulis dalam buku tersebut.
Maka berdirilah sebuah masjid yang sama bentuknya dengan Masjid Demak. Yakni berbentuk joglo serta beratap susun tiga yang melambangkan kesempurnaan manusia (muslim) dalam menjalani kehidupannya, yakni Islam, Iman, dan Ikhsan (amal).
Selanjutnya, seiring dengan pergantian generasi raja berikutnya, Masjid Agung mengalami beberapa penambahan dan perbaikan. Di antaranya, di depan masjid dibangun serambi dan di samping dibangun pawastren (tempat jamaah putri). Bahkan pernah pada 1856 dipasang kubah yang terbuat dari emas. Namun karena ada yang jahil mencurinya sebagian, kubah tersebut terpaksa diturunkan untuk disimpan di museum. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

5. Ngigelnya Bidadari, Jadilah Tarian Bedhaya
KETIKA para dewa tengah bersantai, dipanggilah tujuh bidadari untuk mataya (menari). Maka, meliuklah Dewi Supraba, Wilutama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Irim Irim, dan Tanjung Biru, sambil menyisiri tepian laut yang ada di Kahyangan Suralaya. Saat tujuh bidadari itu tengah menari, dewa kembali memerintahkan agar para bidadari mbadhaya, atau menari sambil membuat formasi berjajar. Sambil diiringi kidung (tembang) yang dilagukan para dewa, bidadari pun melakukan apa yang diperintahkan tersebut.
Itulah awal mula dari kemunculan tarian Bedhaya menurut buku berjudul Ringkesan Carita Dumadining Para Widadari Terus Dadi Pamatayaning Badhaya (Jogeding Badaya), karangan RM Sajid. Ya, itulah awal sebelum dua dewa yakni Bathara Brahma dan Bathara Indra menganjurkan agar tarian tersebut untuk upacara ritual penghormatan bagi para dewa. Iringanya pun tak lagi hanya kidung, tetapi ditambah dengan Gamelan Lokananta yang hanya ada di kahyangan tersebut.
"Gamelan lokananta punika racikanipun saking gendhing, kala, sangka, pematut, lan sauran (Gamelan Lokananta itu unsurnya terdiri atas gendhing (kemanak), kala (kenong), sangka (kethuk), pematut (kendang), dan sauran (gong)," tulis RM Sajid dalam buku tersebut. Perkembangannya tarian sakral itu terus dilestarikan oleh para raja-raja Jawa. Mulanya dilakukan di pelataran-pelataran candi, lalu merambah masuk ke istana. Hingga sekarang, tari bedhaya masih tetap ada dan masih sering dipentaskan di berbagai kesempatan.
Namun, ragam dan jenisnya menjadi bertambah dan bahkan telah mencapai belasan. Hal itu disebabkan adanya kebiasaan raja yang naik tahta selalu membuat tarian tersebut. Namun, khususnya di Solo, tercatat masih ada dua jenis tari bedhaya yang masih dianggap sakral dan wingit oleh pihak Keraton dan sebagian masyarakat Jawa. Keduanya yakni "Bedhaya Ketawang" di Keraton Kasunanan Surakarta dan "Bedhaya Anglir Mendhung" di Pura Mangkunegaran.
Dua jenis tarian tersebut sekarang difungsikan untuk acara peringatan Tingalan Jumenengan Dalem (peringatan saat raja naik tahta). "Bedhaya Ketawang" untuk memperingati saat Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (ISKS) Paku Buwono X, naik tahta, sedangkan "Bedhaya Anglir Mendhung" untuk memperingati saat Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegoro IX, naik tahta.
Jumlah penarinya juga tak tujuh seperti saat ditarikan para bidadari. Penari bedhaya sekarang jumlahnya sembilan orang, yang akan memerankan posisi batak, gulu, dada, endel ajeg, buncit, dan lainya yang kesemuannya mengandung makna simbolis. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

6. Radyopustoko, Saksi Bisu Lembaga Ilmu Pengetahuan di Keraton
MUSEUM yang berada di Kawasan Taman Sriwedari Solo ini, dulunya bernama Paheman Radyopustoko. Dari arti katanya, paheman berarti institusi atau lembaga, radyo adalah bangsa atau negara, sedangkan pustoko adalah pusat reverensi."Maka kalau dimaknai secara keseluruhan, kurang lebih artinya lembaga ilmu pengetahun semacam LIPI. Hanya, yang ini milik Keraton Surakarta dan sudah ada jauh sebelum kemerdekaan," tandas Mufti Rahardjo, Kurator museum tersebut, kemarin.
Menurutnya, Paheman Radyopustoko didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV pada 25 Oktober 1890. Sosrodiningrat adalah Pepatihdalem dari Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) IX, Raja Keraton Surakarta Hadiningrat yang berkuasa antara tahun 1861 hingga tahun 1893.

"Awalnya Paheman Radyopustoko itu tidak di sini tempatnya, tetapi di Dalem Kepatihan yang sekarang menjadi Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta dan sebagian lagi digunakan untuk sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 8 Surakarta. Baru pada 1 Januari 1913, lembaga keraton itu dipindah ke Sriwedari," tuturnya.
Mufti mengatakan, Paheman Radyopustoko itu tidak hanya museum dan perpustakaan. Bahkan, menurut dia, museum dan perpustakaan tersebut sekadar pelengkap. Sebab, justru yang lebih penting lagi tentang kegiatan pusat studi. "Ada semacam diskusi atau sarasehan yang selalu diselenggarakan. Materi bersifat umum, mulai dari sastra, seni, sejarah, budaya hingga pengetahuan umum," ujarnya.
Ketika pindah ke Sriwedari, fungsi pusat studi itu masih berjalan dengan baik. Bahkan untuk kegiatan pusat studi tersebut, dulu disediakan dua paviliun yang terletak di sebelah barat dan timur museum. Di sebelah barat sekarang menjadi Graha Wisata, sementara disebelah timur dibangun Pujasari. Ketika masih menjadi paheman, yang mengelola adalah para abdi dalem keraton. Begitupun setelah Negara RI terbentuk, keraton masih turut terlibat. Meskipun, kemudian juga dibantu oleh yayasan (terbentuk beberapa tahun setelah kemerdekaan) dan juga pemerintah.
Namun mulai era 1960-an dan 1970-an, dengan mulai berkurangnya para pengurus paheman yang disebabkan meninggal dunia, lama-lama tinggal museum dan perpustakaan yang tersisa. Museum dan perpustakaan itulah yang masih bertahan hingga sekarang. Radyopustoko pun kemudian berubah menjadi museum umum, yang memiliki beberapa koleksi. Antara lain arkeologia seperti arca batu dan perunggu, keramika dari eropa tiongkok ataupun nusantara; tosan aji yang berupa benda-benda pusaka, naskah, nunismatika atau mata uang kuno, etnografika atau peralatan hidup zaman dulu; dan juga historika atau benda-benda sejarah (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka).

7. Ngliga dan Kekeramatan Wilayah Keraton
MANUT tatanan Keraton Surakarta, sadaya tiyang ingkang lumebet ing keraton jaler lan estri kedah netepi pranatan rikala zaman kina. Sepenggal kalimat yang tertulis dalam Pranatan Badhe Lumebet Ing Keraton Ing Zaman Kina dari buku berjudul Babad Solo karangan RM Sajid.
Barangkali itu bukan sekadar merujuk tentang pranatan, lebih dari itu juga mengungkap tentang kekeramatan suatu wilayah.
Ya, sebagaimana yang terungkap dalam perjalanan sejarahnya (bahkan sekarang mungkin masih berlaku), keberadaan keraton memang telah ditempatkan dalam wilayah khusus bagi masyarakatnya. Peraturan dan tata cara masuk ke keraton tersebut adalah salah satu yang sedikit banyak mengungkapkan tentang hal tersebut. Menariknya, aturan itu tidak hanya merujuk pada sikap, namun juga sampai pada cara berpakaian. Mengenai hal tersebut, dalam buku itu RM Sajid mencoba menguraikan lebih lanjut tentang apa saja pranatan itu. "Pangageming utawi pangangge miturut darajad pangkatipun piyambak-piyambak." (Cara memakai busana menurut derajat pangkat dari masing-masing.)
Dengan aturan tersebut, maka bisa saja pakaian putra sentana berbeda dengan seorang bupati. Demikian pula antara bupati dengan panewu, mantri sampai lurah. Karena semuanya memiliki ciri sesuai dengan peraturannya.

Meski memiliki ciri khas yang berbeda, ada satu hal yang cukup menarik di antara perbedaan tersebut, yakni ketika semuanya harus berlaku ngliga atau bertelanjang dada (perempuan dengan memakai kemben) di setiap kali akan masuk ke dalam keraton. "Sadaya tiyang boten kepareng ngangge rasukan, kedah cucul rasukan. Wiwit para abdi dalem ingkang pangkat inggil saha para putra sentana dalem, mengandhap dumugi tiyang limrah." (Semua orang tidak boleh memakai baju, harus bertelanjang dada. Mulai dari abdi dalem yang berpangkat tinggi hingga putra sentana dalem ke bawah sampai masyarakat biasa.").
Demikianlah adanya, saat sebuah tempat telah ditempatkan dalam wilayah khusus. Ngliga boleh jadi bukan sekadar memenuhi peraturan, namun juga bisa diartikan sebagai sebuah penghormatan tentang kekhususan suatu tempat. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

8. Bengawan Solo Dahulu Bernama Bengawan Beton
JAUH sebelum Keraton Surakarta Hadiningrat berdiri, atau tepatnya pada zaman Mataram, tersebutlah sebuah dusun bernama Nusupan. Dusun itu terletak di sebelah tenggara Desa Sala, wilayah yang kemudian menjadi tempat perpindahan Keraton Kartasura.
Letak geografis dusun tersebut sangat unik. Dalam buku Babad Solo karangan RM Sajid disebutkan, ada sungai besar yang dinamakan Bengawan Beton membelah wilayah dusun itu menjadi dua bagian. Lalu di antara tepian bengawan yang membelah dusun itu terdapat sebuah bandar atau pelabuhan sungai. Pelabuhan itulah yang membuat Dusun Nusupan sangat ramai. Apalagi ketika pelabuhan itu menjadi sarana perdagangan para saudagar dari Gresik dan Surabaya yang menuju Kutha Gedhe (ibu kota Mataram). Atau sebaliknya, sebagai sarana transportasi para saudagar dari Kutha Gedhe yang ingin berdagang ke Gresik dan Surabaya. "Kawontenan makaten punika ngantos dumugi ing jaman Kartosura tuwin ngantos dumugi Surakarta. Saderengipun wonten sepur. (Keadaan seperti itu berlangsung hingga zaman Kartasura [Keraton Kartasura] serta hingga zaman Surakarta Keraton Surakarta Hadiningrat)," papar RM Sajid dalam buku tersebut.
Saat itu Desa Sala dipimpin seorang bekel bernama Kyai Gedhe Sala. Karena Dusun Nusupan termasuk wilayah Desa Sala, Kyai Gedhe Sala kemudian diberi wewenang menarik pajak terhadap orang-orang, terutama para saudagar yang setiap hari memanfaatkan pelabuhan tersebut.

Semakin lama pelabuhan itu kian ramai. Banyak saudagar yang melakukan jual beli di tempat tersebut. Selain itu, banyak pula masyarakat yang membangun rumah di sekitar tepian bengawan.
Dalam perkembangannya nama bengawan kemudian berubah. "Sasampunipun kondhang dumugi sanes nagari, nama Bengawan Beton lajeng santun nama gantos ngangge nama bebekel ngriku. Lajeng kaaran Bengawan Sala (Setelah terkenal hingga ke negara lain, nama Bengawan Beton lalu berubah nama berganti dengan nama bekel di situ. Lalu disebut Bengawan Sala [sekarang sering dilafalkan orang dengan Bengawan Solo])," jelas RM Sajid.
Itulah sekelumit sejarah tentang nama Bengawan Solo, sungai besar yang sekarang menjadi trademark Kota Solo. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

9. Prangwedanan, Kisah Pingitan sebelum Pangeran Naik Tahta
RUMAH tua yang berada di sisi timur Pura Mangkunegaran (dekat pintu masuk sebelah timur) itu tampak sepi. Hanya ada beberapa foto para bangsawan tergantung di dinding dan seperangkat gamelan di lantai pendapa. Selebihnya, selain beberapa tukang becak yang tengah mangkal di depan halaman, hampir tak terlihat aktivitas di tempat tersebut.
Berkesan sunyi memang situasi di Prangwedanan, salah satu bagian dari kawasan Pura Mangkunegaran, saat ini. Namun siapa sangka, meski kini lebih sering terlihat sepi, tempat tersebut telah menyimpan kisah sejarah panjang tentang para pemimpin Pura Mangkunegaran. Demikianlah, Prangwedanan adalah saksi bisu dari kehidupan para pangeran sebelum naik tahta di istana tersebut. Hal itu seperti yang terungkap dalam buku Babad KGPAA Prangwadana VII yang dikarang oleh Mulyohutomo pada 1983.

Menurut buku tersebut, rumah dengan arsitektur Jawa itu dulu menjadi tempat tinggal para pangeran yang akan menduduki tahta adipati di Pura Mangkunegaran. Biasanya pangeran yang sudah tinggal di tempat tersebut akan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria (KGPAA) Prangwadana. Itulah mengapa kemudian rumah itu disebut dengan Prangwedanan, karena nama suatu tempat memang berkaitan dengan bangsawan yang menempatinya.
Seperti yang dijelaskan oleh Mulyohutomo dalam bukunya, tradisi para putra mahkota tinggal di Prangwedanan itu sudah mulai dilakukan semenjak ratusan lalu, termasuk pada masa-masa kelahiran negara RI, yakni pada zamannya KGPAA Mangkunagoro VII (1916-1944).
Lantas mengapa putra mahkota itu harus tinggal di rumah tersebut? Menurut sejarah, hal itu berkaitan dengan persiapan pangeran sebelum dikukuhkan untuk naik tahta. Di tempat itulah calon adipati pura itu dipingit untuk kemudian digembleng menjadi seorang pemimpin.
Namun kini, kisah pingitan itu tinggal kenangan. Sebab dalam perkembangannya kemudian, terjadi pergeseran fungsi rumah tersebut, terutama semenjak lunturnya otoritas Pura Mangkunegaran bersamaan dengan terbentuknya Negara Republik Indonesia (1945). Seperti dikatakan RT Soenarso Ponco Sucitro, Bupati Anom Mandrapura, Prangwedanan mulai saat itu sudah tak lagi menjadi tempat tinggal para bangsawan. Bahkan sekarang sudah menjadi area publik, baik bagi masyarakat dari dalam maupun dari luar pura. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

10. Riwayat Kehancuran Taman Sriwedari Solo
KOTA Solo dalam konsep budaya Jawa tradisional adalah sebuah negara gung yang berpusat di Keraton Surakarta. Sebentuk negara agung warisan dinasti Mataram dengan fasilitas perkotaan serba lengkap bagi kepentingan raja dan keluarganya.
Salah satu peninggalan Sunan Paku Buwono (PB) X adalah sebuah taman rekreasi keluarga raja yang diberi nama Taman Sriwedari. Nama yang diambil dari legenda pewayangan dalam kisah Sumantri Ngenger.
TAMAN Sriwedari adalah nama yang digunakan masyarakat umum terutama dari luar Kota Solo. Sedangkan orang-orang pedesaan di sekotar Kota Solo, lebih mengenal Taman Sriwedari dengan sebutan Kebon Rojo dan sering dilafalkan Bonrojo. Sebuah taman rekreasi yang dibangun Sunan PB X dan menjadi ikon Kota Solo di masa lampau.
Para pengunjung Kota Solo terutama yang datang dari pedesaan, merasa tidak lengkap sebelum singgah ke Taman Sriwedari alias Bonrojo. Wayang orang dan gajah Kiai Anggoro yang disakralkan begitu populer di mata masyarakat. Hampir setiap malam, panggung wayang orang tak pernah sepi penonton, bahkan banyak yang rela bergelantungan di kawat dinding gedung pertunjukan.

Sedangkan gajah Kiai Anggoro yang merupakan klangenan (kegemaran) Sunan PB, sangat digemari anak-anak. Di antara anak-anak yang menderita sakit, ada orang tua yang bernadar untuk membawa anaknya menonton gajah setelah sembuh. Di kandang gajah itu, para orang tua mencolek kotoran gajah dan mengoleskannya ke dahi si bocah sebagai pemenuhan nadar.
Memudarnya pamor Keraton Surakarta yang kini tinggal menjadi semacam simbol budaya dan tradisi bagi masyarakat Solo, juga diikuti meredupnya popularitas Taman Sriwedari. Masa kejayaan Bonrojo yang identik dengan kebun binatang, pertunjukan wayang wong, ketoprak, bioskop, pentas musik keroncong dan lain-lain, mengalami keruntuhan setelah satu persatu isi taman itu tersingkir.
Berpindahnya kebun binatang dengan maskot gajah Kiai Anggoro ke Taman Jurug, merupakan awal kehancuran Taman Sriwedari. Orang-orang desa yang dahulu kala selalu ke Bonrojo untuk menonton gajah yang disakralkan, akhirnya tak ada lagi yang menginjakkan kaki ke Taman Sriwedari. (Sumber: Tok Suwarto - Pikiran Rakyat)

11. Pasar Gede, Pasar Bertingkat Pertama Di Indonesia
MENURUT RM Sajid dalam buku berjudul Babad Sala, meski di Kota Solo banyak terdapat pasar, tak ada yang menyamai pasar itu. Begitulah Pasar Gede Solo, yang sampai sekarang masih tetap tumbuh dan berkembang sebagai salah satu pasar tradisional.
Boleh jadi, apa yang dikemukakan oleh penulis buku tersebut bukanlah sekadar membesar-besarkan. Setidaknya, ada beberapa hal yang menengarainya. Yaitu di antaranya, sejarah pada awal-awal 1900-an Masehi yang telah turut mengiringi perjalanan itu.
"Kajawi kathah griya los-losanipun ingkang ageng-ageng, pasaripun lumintu saben dinten boten wonten gothangipun. Bibaripun tiyang sesadeyan kirang langkung jam gangsal sonten. (Selain banyak ruko-ruko yang besar-besar, pasarnya setiap hari selalu ramai. Selesainya orang berdagang, kurang lebih pukul 17.00)," papar RM Sajid dalam buku tersebut.
Itulah, di antara beberapa tengara yang sesuai dengan namanya, kemudian membuat Pasar Gede benar-benar menjadi besar. Bandingkan dengan pasar lain, yang tingkat keramainnya dipengaruhi oleh hari pasaran. Misalnya Pasar Legi, Pasar Kliwon, dan Pasar Pon.
Di sisi lain, yang juga menjadi bukti tentang kebesaran pasar tersebut, adalah dengan sudah diberlakukannya sistem jual dan sewa terhadap ruko maupun tempat lain untuk berjualan. Sebuah sistem yang menurut penulis masih belum umum pada saat itu.
Ada sebuah fenomena lagi, yang kemudian semakin mengukukuhkan keberadaan Pasar Gede Solo. Itu terjadi pada 1927, saat Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) X merehab bangunan pasarnya.

Ya, karena dengan pembangunan ulang itulah, muncul sejarah pasar tradisional yang bukan hanya untuk tataran wilayah Kota Solo, namun seluruh Indonesia. Betapa tidak, jika dengan pembangunan ulang tersebut, pasar itu kemudian menjadi pasar pertama bertingkat di Indonesia. "Nalika 1927, Pasar Gedhe wau dipun dandosi sae kanti waragat ingkang boten sekedhik, inggih punika 300 ewu gulden. Lajeng dados peken sepisanan ingkang tumpuk kalih. (Pada 1927, Pasar Gede itu dibangun ulang dengan biaya yang tidak sedikit, yakni 300 ribu gulden," tandasnya.
Demikianlah, di antaranya, sejarah yang mengiringi Pasar Gede. Kini, pasar tersebut masih tetap tumbuh dan berkembang. Meski pada 1998 pernah dilalap api, dua tahun kemudian pasar itu kembali dibangun dengan tetap mempertahankan bentuk arsitektur aslinya. (sumber: Wisnu Kisawa - Suara Merdeka)

12. Solo, Kota Jajan Yang Tak Pernah Tidur
APA yang ada di benak Anda, ketika melewati Jl Dokter Moewardi di kawasan Kota Barat Solo di waktu malam? Di antara berbagai aktivitas yang mewarnai kehidupannya, tentu saja yang paling menyita perhatian adalah banyaknya warung makan di sepanjang jalan tersebut. Bagai memiliki dua rupa, antara siang dan malam, kawasan tersebut memang terlihat sungguh berbeda. Sisi-sisi jalan yang biasanya terlihat sepi di waktu siang, akan berubah menjadi padat ketika datang malam sebab dipenuhi dengan berbagai jenis warung makan.
Pemandangan yang terjadi di Kota Barat tersebut, hanyalah sebagian di antara maraknya pusat jajan di Kota Bengawan. Sebab, masih banyak kawasan lain yang juga memiliki kondisi serupa di waktu malam. Sebut saja kawasan Jalan Slamet Riyadi, Adi Sucipto, dan Piere Tendean.
Begitulah, memang. Selain dikenal dengan predikatnya sebagai Kota Budaya, Solo sebenarnya juga bisa disebut sebagai "kota jajan". Bahkan, dalam kaitannya dengan sebutan tersebut, kehidupan di kota Solo hampir tak mengenal batas waktu: siang maupun malam.
Lihat saja, ketika ada sejumlah warung makan yang justru mulai buka pada dini hari. Misalnya Gudeg Ceker Bu Kasno, Margoyudan, yang berada di kawasan Jalan Wolter Monginsidi. Warung makan yang cukup terkenal hingga keluar daerah itu, malah mulai buka dini hari sekitar pukul 02.00.
Dengan kondisi seperti itu, tak mengherankan jika berkait dengan "kota jajan" tersebut Solo berkesan seperti tak pernah tidur. Tak peduli siang atau malam, yang namanya warung makan akan selalu silih berganti hadir mewarnai kehidupan kotanya.
Menariknya, kesemarakan warung makan di berbagai tempat tersebut bukan hanya sekadar memanjakan masyarakat, namun juga menjadi semacam ciri khas Kota Solo. Ya, ciri khas sebagai "kota jajan" yang tak pernah tidur. Selain soal rasa, hal lain yang membuat orang selalu tertarik datang ke Kota Budaya itu adalah banyaknya pilihan jenis warung makan.
Mulai dari makanan tradisional seperti gudhangan dan trancam, hingga makanan modern semacam hamburger pun ada. Mulai dari makanan berat dengan menggunakan nasi, sampai hanya sekadar warung wedangan juga ada. Menariknya lagi, itu bisa didapatkan di sembarang tempat. Di Solo, memang banyak jenis makanan yang bisa menjadi alternatif ketika perut sedang lapar. Tinggal pilih saja, mana warung yang dikehendaki. Kapan saja waktunya, bisa: mau siang atau malam. (Dari berbagai sumber)
Read More......

Berkenalan Dengan Cewek/Wanita/Perempuan Yang Kita Suka Untuk Pendekatan / PDKT

Umumnya yang mengajak kenalan pertama kali antara cowok dan cewek adalah si cowo karena cewe lebih cenderung protektif dan menjaga diri serta menjaga image. Diperlukan tehnik cara khusus untuk bisa berkenalan dan berkomunikasi dengan lawan jenis yang kita sukai.
Pertemuan dengan lawan jenis yang kita sukai atau sesuai dengan tipe kita sukai di tempat umum seperti di jalan, di bis, di kereta, di masjid, di restoran, di kampus, di sekolah, di tempat rekreasi, di mall, dan lain-lain umumnya hanya sekali saja sehingga diperlukan kecepatan berfikir dan bereaksi untuk bisa tetap berkomunikasi dengannnya.

Tetap sadari kelebihan dan kekurangan yang anda miliki dan bersikaplah apa adanya dengan tidak berpura-pura menjadi orang lain yang sangat berbeda. Jangan terlalu memaksakan diri karena wanita memiliki kriteria dan pilihan sendiri untuk memilih pasangannya sehingga ketika dia memberikan tanda atau perkataan yang menolak anda maka anda harus memahami dan mundur secara terhormat mencari lawan jenis lain yang mungkin dapat memberikan respon yang positif pada anda.
Untuk itu situs organisasi.org akan memberikan tips ini kepada anda para laki-laki / pria yang mengalami kesulitan berkenalan dengan lawan jenis. Namun diharapkan anda tidak mempermainkan hati wanita karena wanita yang sakit hati sama rasanya ketika anda sakit hati. Lakukanlah pedekate dengan wajar dan baik agar si dia tidak membenci anda.

1. Dikenalkan / Dikenalin Teman
Jika kita punya teman yang kenal dengan si dia maka kita bisa minta bantuannya untuk mengenalkan kita dengan si cewe tadi sekaligus kita bisa mengorek informasi dasar mengenai si cewek. Wanita akan lebih merasa nyaman berkenalan dengan lawan jenis baru dengan cara ini ketimbang cara lain.

2. Pura-pura Bertanya
Ketika bertemu dengan dia di jalan pada saat menunggu bis, menunggu teman, menunggu film bioskop diputar, dll di mana doi tidak sedang sibuk maka bertanyalah sesuatu yang ringan sesuai dengan situasi dan kondisi serta toleransi yang ada. Misalnya tanya jurusan bis, tanya tentang film yang bagus, tanya jam, tanya toilet, dsb. yang pasti bersikap wajar dan seolah-olah tidak sengaja. Ketika respon yang diberikan sudah ok maka anda bisa menanyakan hal lain seperti kuliah/sekolah di mana, tinggal di mana, sendiri atau bersama teman, dll. Di akhir pendekatan, jika respon si dia sudah baik maka kita bisa menanyakan nomor telepon, email, dll dan pastikan anda punya alasan jika ditanya seperti ingin nanya-nanya lowongan kalau tempat si gadis bekerja, ingin bertanya tentang film-film yang bagus, dsb.

3. Pendekatan Anggota Keluarga Si Dia
Jika kita kenal anggota keluarga si cewek seperti kakaknya, adiknya, orang tuanya, neneknya, dll kita bisa pendekatan secara baik-baik karena suatu saat mungkin kita akan bisa ketemu dengannya dan mengajak dia ngobrol-ngobrol. Namun sekali kita menjalin hubungan dengan si cewek maka kita harus tetap berhubungan yang baik dengan anggota keluarganya dan jangan sampai menyakiti si doi agar keluarganya tidak memasukkan anda ke dalam daftar buku hitam alias black list.

4. Membantu Ketika Sedang Kesulitan
Jika kita melihat seseorang yang kita sukai maka perhatikanlah gerak-geriknya tanpa harus bersikap mencurigakan atau mupeng. Ketika si dia sedang kesulitan maka tawarkanlah bantuan anda seperti ketika si dia ingin mengambil barang belanjaan di rak yang tidak terjangkau, ketika sedang membawa barang bawaan yang berat di dalam bis / kereta, dll. Ketika sedang menolong ajaklah dia ngobrol-ngobrol yang ringan.
Pada dasarnya beberapa teknik pendekatan di atas tetap memerlukan perencanaan serta latihan yang matang sebelum dijalankan agar kita tidak salah tingkah atau mati gaya di hadapan wanita pujaan hati kita. Selamat berjuang mencari cinta.
Read More......

Wisata Kuliner di Kota Solo #1

Dari segi daerah pariwisata, boleh jadi Solo kurang dikenal. Tetapi, toh, orang yang datang mengunjungi kota Bengawan ini tidak sedikit jumlahnya. Sebagian datang untuk mencari batik, sebagian untuk berdagang dan sebagian lain untuk menikmati jajanannya yang aduhai lezatnya. Enaknya pula jenis makanan di kota ini luar biasa banyaknya. Hingga sering membuat kita lupa diri. Jangan kaget bila baru tinggal 3 hari saja di Solo, bobot tubuh Anda sudah naik 3 kilogram pula.

Di Solo hanya ada dua kategori makanan, yaitu 'Enak' dan 'Enak Tenan'. Di kota ini bukan masalah pedagang mencari pembeli, namun pembeli yang mencari pedagang. Yup, they are that good. So kendurkan ikat pinggang anda dan mulailah wisata kuliner anda di Kota Bengawan.

Berikut ini tempat-tempat makanan dan makanan-makanan yang harus anda coba ketika ke Solo.

1. Nasi Liwet
Nasi Liwet mungkin adalah makanan khas Kota Solo yang paling terkenal, yang ketenarannya telah menyebar ke segala penjuru, dan sudah masuk menjadi menu di hotel-hotel berbintang di kota-kota besar di Indonesia.

Di Solo sendiri Nasi Liwet sudah sangat membumi, hingga setiap saat dan hampir dimanapun, anda akan dapat menemukan Nasi Liwet dengan mudah. Mulai dari Nasi Liwet yang paling terkenal di Solo, Nasi Liwet Wongso Lemu yang berlokasi di Keprabon (Jalan Teuku Umar) dan Nasi Liwet Yu Sani yang berlokasi di kawasan Solo Baru yang berjualan di malam hari hingga para mBakyu yang berjualan di pagi hari dengan berkeliling diperumahan.

Pada dasarnya Nasi liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih, beraroma dan lezat. Kemudian, nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam) yang dimasak pedas, telur pindang rebus, daging ayam yang disuwir, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Sering juga ditambah dengan usus ayam, hati/ampela yang direbus, bacem tahu tempe atau rambak kulit sapi sebagai pelengkap. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, tetapi dengan daun pisang yang dipincuk.

Uenak tenan!

2. Timlo
Timlo bukan Kimlo adalah salah satu makanan khas di Kota Solo. Berbeda dengan makanan sejenis yang dimiliki daerah lain, Timlo Solo tidak mempergunakan soun dan jamur merang.

Untuk menikmati rasa Timlo yang khas Solo, anda harus datang ke Timlo Sastro di daerah Balong Pasar Gede atau di cabangnya di Pasar m'Beling dan Timlo Solo di Jl. Urip Sumoharjo. Tempat ini benar-benar jagonya timlo. Timlo Solo adalah hidangan berkuah bening yang berisi 'sosis' daging ayam yang dipotong-potong, potongan telur pindang, hati dan ampela ayam.

Timlo Sastro mempunyai cara menghitung pesanan yang unik, pesanan tidak dicatat di atas kertas, melainkan ditulis di atas papan tulis kecil (Sabak) dan baru kemudian harganya dijumlah. Semangkuk Timlo komplit dapat dinikmati hanya dengan mengeluarkan uang Rp 9.000 ,-

Semangkuk Timlo panas, dimakan bersama nasi putih yang ditaburi bawang goreng dan ditemani segelas es jeruk pasti akan membuat anda ingin kembali berulang kali.

3. Sate Buntel
adalah sate kambing khas Kota Solo yang lain dari pada yang lain, pokoknya one of a kind lah. Sate Buntel adalah sate yang terbuat dari daging kambing yang dicincang, diberi bumbu bawang dan merica dan kemudian di-buntel (dibungkus) dengan lemak kambing. Sate kambing saja sudah enak, apalagi kalau daging kambingnya dicincang dan dibungkus dengan lemak sebelum dibakar hingga matang di atas bara dan dimakan bersama saus kecap, irisan cabe rawit yang diuleg kasar, bawang merah, irisan kol dan tomat. Lebih nikmat lagi dinikmati bersama acar ketimun...Hm ... Mak Nyos!

Salah satu warung makan penyedia Sate Buntel yang paling terkenal dan paling most wanted di Solo adalah warung Sate Kambing Tambak Segaran, Jalan Sutan Syahrir No 39 (Widuran) yang telah berjualan sejak tahun 1948. Kesuksesan warung sate ini mendorong munculnya banyak warung sate buntel lainnya.

Jika anda penggemar wisata kuliner dan sedang memesan satu porsi sate buntel, perlu diketahui bahwa satu porsi sate buntel tidak berisi 10 tusuk sate seperti sate biasanya. Kenapa? karena ukuran sate buntel ini besar dan satu porsi sate biasanya sudah cukup banyak untuk dimakan berdua. Tetapi ada baiknya anda pastikan dulu besar satenya sebelum memesan, agar tidak kelebihan ataupun kekurangan.

Selain sate buntel yang mak nyos tadi, di warung sate Tambak Segaran sangat direkomendasikan untuk mencoba sate kikil kambing yang dijamin empuk dan akan membuat anda ketagihan dan juga Gule Sumsum yang nikmat, bayangkan betapa nikmat menghirup kuah gule sembari menyedot sumsum dari tulang.

4. Babi Pincuk
Jika anda wisatawan non Muslim, Kota Solo juga mempunyai makanan khas yang berbahan dasar B2 (Babi), salah satunya adalah Babi Pincuk.

Penjual Babi Pincuk dapat dijumpai di sekitar Pasar Gede. Mereka berjualan bukan dengan tenda darurat ataupun bangunan permanen, melainkan mempergunakan pikulan sederhana. Dan mereka umumnya berjualan hanya disiang hari.

Babi Pincuk, sesuai dengan namanya, disajikan hanya dengan pincuk dari daun pisang, yang dibuat oleh penjualnya hanya dalam waktu 10 detik saja. Tidak dimakan dengan nasi, Babi Pincuk berisi daging dan jeroan babi yang dipotong kecil-kecil dan disiram dengan kuah kecap yang manis dan sambal.

5. Pecel n'Deso
Jika anda datang ke Solo dan ingin menikmati sarapan yang khas dengan suasana yang benar-benar suasana rumah wong Solo, maka anda harus datang ke warung makan Waroeng Tempo Doeloe Pecel Solo. Nama warungnya terdengar sudah jamak, tapi suasana eksotik etnis Jawa pada masa lalu bisa langsung anda rasakan ketika kaki anda baru melangkah ke teras warung yang terletak di Jalan Dr Supomo No 55, Pasar m'Beling, Solo ini.

Kentongan kayu, klontongan sapi digelantungkan di atas pintu masuk. Saat mata memandang ke dalam, gebyok yang usianya sudah ratusan tahun menyedot perhatian. Dua tiang dari kayu glondongan berdiri gagah di antara bangku-bangku panjang yang sama kunonya.

Suasana yang ada di warung tersebut akan membuat anda sejenak melupakan rasa lapar anda. Seperti yang saya rasakan, saya memilih melihat-lihat, mengelilingi ruangan yang luasnya tidak lebih dari 100 meter persegi itu. Mengamati enam meja yang berwarna coklat tua, dinding yang penuh dengan gantungan foto hitam putih asli yang menampilkan potret kehidupan Kota Solo masa lalu.

Sesuai namanya, warung itu memang menyajikan suasana tempo dulu. Setiap detailnya adalah masa lalu, termasuk asesoris yang tak ada hubungannya dengan makanan. Ada tiga mesin jahit tua The Singer nomer seri 204174 buatan Belanda awal tahun 1900-an. Ada pula timbangan bertuliskan SalterÆs Trade-British Made yang uniknya menerapkan kekuatan maksimum timbangan dalam bahasa Belanda, yakni Weegvermogen 10 Kg. Tak hanya itu, tatkala tangan anda ingin merogoh makanan kecil seperti rempeyek, karak, atau kerupuk udang yang disajikan dalam stoples anda akan menemui tulisan Herm Heye-Hamburg-Germany di bagian tutup stoplesnya. Sebuah merk perabot rumah tangga jaman bahula. Hanya itu? Masih ada lagi botol-botol dari tanah liat Erven Lucas het Lootsje-Amsterdam yang berisi beras kencur, temu lawak, dan gula asem siap saji. Dan masih banyak lagi asesoris yang mungkin tidak bisa dijumpai di museum termasuk gramaphon alias piringan hitam.

Kembali ke Pecel n'Deso. Pecel n'Deso yang dimaksud adalah nasi pecel yang nasinya berasal dari beras merah, jenis beras yang kini sulit didapat. Pecelnya, berisikan dedaunan dan tanaman mulai dari jantung pisang, nikir, daun petai cina, bunga turi dan kacang panjang. Sambalnya ada dua pilihan, sambal kacang seperti pecel pada umumnya atau sambal wijen yang memiliki dua pilihan, wijen putih atau hitam. Lauk yang bisa anda pilih disini ada: belut goreng, wader pari yang digoreng tanpa tepung, telur ceplok, sosis solo, bongko (kacang merah dan kelapa), gembrot (kelapa dan daun simbukan), otak dan iso goreng.

Sayup suara dua perempuan berpakaian kebaya yang duduk bersimpuh di teras warung tengah melantunkan tembang Jawa Cokekan dengan diiringi Siter yang dimainkan seorang lelaki membuat suasana Jawa tempo dulu makin terasa dan membuat enggan untuk meninggalkan tempat itu.

6. Cabuk Rambak
Namanya cukup aneh, Cabuk Rambak. Jenis makanan dengan menu utama ketupat ini sangat khas Solo. Istilah khas untuk ketupatnya adalah Gendar Janur, sebab beras yang ditanak untuk dijadikan gendar berada di dalam anyaman janur.
Pada hari-hari biasa, para pedagang cabuk rambak menjajakannya secara berkeliling kampung, tapi saat perayaan Sekaten mereka bisa dijumpai tersebar di halaman Masjid Agung Keraton dalam jumlah puluhan.
Apa sih beda Cabuk Rambak dari ketupat daerah lain? Bisa jadi itu terletak pada bumbu ketupatnya. Ketupat dengan sayur bersantan atau yang dicampur dengan sate ayam barangkali telah umum di beberapa tempat. Tapi, bumbu cabuk rambak itu berbeda. Yakni, wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri, dan gula merah. Itu pula yang menjadi ciri khas penganan itu. Soal cita rasa bumbu seperti itu bagaimana? Tak diragukan lagi. Orang dari wilayah Surakarta sebagian besar menyebutnya bumbu istimewa. Pada tataran yang lebih luas, bumbu serupa itu pula yang menyebabkan banyak orang merasa kangen untuk kembali menikmati, karena ada nilai eksotis atau semacam kelangenan.
Bukan itu saja yang membuat makanan ini jadi istimewa. Karak, sejenis kerupuk dari bahan beras yang menjadi 'suplemen' penganan ini, menjanjikan kenikmatan tersendiri bagi pengudapnya. Orang se-eks Karesidenan Surakarta menyebut rambak untuk penganan yang di beberapa tempat lain disebut kerupuk. Maka, kata rambak pada nama penganan itu memang berasal dari karak yang melengkapi cabuk rambak. Oh ya, untuk menikmatinya kita tidak mempergunakan sendok atau garpu, melainkan mempergunakan lidi.

7. Tengkleng
Kalau anda main ke kota Solo, jangan lupa cicipi Tengkleng asli Solo. Apa sih Tengkleng itu? Gule kambing adalah contoh yang paling dekat untuk menggambarkan cita-rasa Tengkleng bagi mereka yang belum pernah menikmatinya. Yang membedakan tentu saja adalah rasa dan kuahnya. Kuah Gule menggunakan santan kelapa, sementara Tengkleng tidak memakai santan. Jadi lumayan, sumber kolesterolnya berkurang satu!
Selain itu isi Tengkleng adalah tulang-belulang kambing dengan sedikit daging yang menempel. Sebagai lauk pelengkap, diberi sate daging, sate usus, sate jeroan, otak dan bagian organ kambing lainnya yang ikut digulai bersama tulang-tulang, seperti mata, pipi, kuping, dan kandungan (klepon).

Kenikmatan makan Tengkleng akan terasa ketika kita menggerogoti sedikit daging yang tersisa dari tulangnya atau mengisap-isap isi sumsum tulang.
Tertarik? Datang saja ke Pasar Klewer, di sana ada Ibu Ediyem yang berjualan di lapaknya yang sederhana di samping Gapura Pasar Klewer atau ke warung tengkleng Yu Tentrem di Jl. Letjen Sutoyo, Bibis. Biasanya pembeli duduk di atas bangku kayu berdesak-desakan lalu makan dengan lahap menikmati nasi tengkleng yang disajikan. Karena rasanya yang khas, masakan tengklengnya Ibu Ediyem maupun Yu Tentrem sering dipesan pejabat yang mengadakan acara kantor maupun keluarga.

8. Sate Kere
Satu lagi yang wajib dicoba dan lagi-lagi khas Kota Solo (walaupun daerah lain saat ini ada yang mempunyai makanan dengan nama yang sama dengan konten yang berbeda) adalah Sate Kere.
Seperti halnya soto, hidangan sate sebenarnya bukan makanan khas Solo. Tapi untuk sate enak yang satu ini memang khas Solo. Wajib hukumnya bagi anda untuk mampiri ke warung Sate Kere saat ke Solo. Salah satu warung Sate Kere yang terkenal adalah Warung Yu Rebi di daerah Penumping dekat Stadion Sriwedari (yang ini harganya jauh dari kere) atau di depan TK Marsudirini (hanya ada pagi sampai siang, yang ini harganya lebih murah).
Kenapa disebut Sate Kere? Karena di warung Sate Kere anda akan dapat menjumpai sate tempe gembus (tempe yang dibuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu), disamping daging dan jeroan sapi. Namun, biasanya tempe gembus-nya lebih dominan. Karena itu, makanan tersebut kemudian disebut sate kere (satenya orang miskin). Jadi bagi orang yang mengidap penyakit darah tinggi, tak usah menghindar warung ini. Asalkan anda tidak memesan sate jeroan seperti paru, limpa, hati, iso, torpedo, ginjal, babat, iso daging sapi.
Bumbu perendam tempe embus sama dengan bumbu rendaman bahan jeroan. Sedangkan bumbu untuk menyantapnya adalah sambal kacang, dengan kacang yang tidak begitu banyak sehingga terasa lebih ringan. Dalam sehari warung sate Yu Rebi mampu menghabiskan 30 sampai 50 kg daging dan jeroan. Tak heran, karena pelanggannya bukan berasal dari Solo saja, melainkan dari kota-kota sekitar Solo.

9. Gudeg Ceker
Pengalaman wisata kuliner di Gudeg Ceker Bu Kusno Margoyudan di Jl. Wolter Monginsidi, Solo benar-benar pengalaman one of a kind. Bukan hanya karena jam bukanya yang ajaib (Gudeg ini baru buka jam 02:00 dini hari), tapi juga dari banyak dan beraneka ragamnya pembeli mulai dari bapak-bapak penarik becak, hingga pejabat dan wisatawan dari daerah lain. Mereka semua tidak berebutan dan marah-marah minta dilayani. Benar-benar pengalaman yang unik, seakan semua orang paham apa yang mereka inginkan sehingga bersikap baik untuk mendapatkannya. Semua itu terjadi hanya untuk satu alasan: Gudeg Ceker.
Di tempat ini, ceker (kaki ayam) menjadi side dish yang dihidangkan bersama dengan gudeg. Ceker dimasak secara gudeg kering dan biasanya setiap pengunjung bisa menghabiskan 10 hingga 20 ceker sekali makan. Jangan heran, ceker yang disajikan disini lunak dan lezat.
Selain dimakan bersama dengan nasi gudeg, pengunjung bisa juga memesan ceker sebagai side dish dari bubur. Nah kalau dimakan dengan bubur, maka akan lebih nikmat kalau disiram dengan kuah sambal goreng krecek. Cocok sekali untuk sarapan dipukul 04:00 pagi!
Sumpah ... ajiiiiib!

10. Selat Solo
Kebanyakan orang Solo lebih menyukai menyantap sesuatu yang berkuah sebagaimana kebiasaan mereka sehari-hari makan masakan berkuah. Salah satu bentuk percampuran masakan berkuah asal Barat dengan selera lidah lokal dan menjadi makanan khas di Kota Solo adalah Selat Segar Solo. Makanan ini sering dijadikan hidangan pada saat kondangan, tidak hanya di Solo tapi juga sampai di kota-kota lain.
Racikan Selat solo yang juga merupakan adaptasi dari salad terdiri dari daging yang diiris tipis, ditambah rebusan buncis, kentang, wortel, telur rebus, dan mayones, kemudian disiram kuah kecap encer.
Warung atau rumah makan yang paling direkomendasikan ketika anda ingin mencicipi Selat Solo adalah Warung Selat m'Bak Lies di Serengan dan Rumah Makan Kusuma Sari di Jalan Slamet Riyadi.

11. Tahu Kupat
Ketika pertama kali mencoba makanan khas Solo yang satu ini, anda mungkin akan teringat dengan Tahu Gimbal, makanan khas Semarangan. Ya, kedua makanan ini memang mirip.
Satu porsi makanan khas ini terdiri dari ketupat, mi basah, taoge, tahu goreng, bakwan gimbal yang dipotong-potong dan kacang goreng yang disiram dengan bumbu kecap manis encer dengan rasa bawang yang cukup terasa. Disamping campuran standard di atas, anda dapat juga menambahkan isi tahu kupat anda dengan telur dadar.
Warung tahu kupat yang terkenal dan ramai dikunjungi di Solo dapat anda jumpai di Jl. Gajah Mada no 95 (di depan Masjid Solihin) atau di depan Pasar Kadipolo.

12. Bakmi Toprak
Nama makanan khas Solo satu ini mungkin akan mengingatkan anda dengan Ketoprak yang ada di Jakarta, tapi setelah dihidangkan ternyata jauh sekali perbedaanya. Jika Ketoprak versi Jakarta menggunakan sambal kacang, Toprak Solo berkuah bening.
Sebagai salah satu makanan khas Solo. Jajanan enak ini banyak ditemui di pelosok kota Bengawan. Tapi jangan bilang sudah mencicipi Mi Toprak kalau belum mampir ke Warung Toprak Kartopuran di Jl. Kartopuran.
Jam 11 siang warung Mi Toprak Kartopuran baru melayani pembeli. Biar begitu setengah jam sebelumnya pembeli sudah mulai antre.
Komposisi Mi Toprak terdiri dari mi kuning, potongan kol, tahu goreng, telur, tempe goreng, dan sosis solo. Lalu disiram dengan kuah kaldu dan irisan tetelan daging sapi, serta taburan bawang goreng plus seledri. Untuk pelengkap, kita bisa menambah karak (kerupuk nasi). Rasanya pas dimakan di waktu brunch karena tidak terlalu mengenyangkan, tapi cukup mengganjal perut sambil menunggu makan siang.

13. Soto Gading
Walau bukan makanan khas dari Solo, tapi banyak warung soto di Solo yang dikenal enak oleh para penikmat kuliner. Selain soto ayam, ada pula soto sapi.
Salah satu warung soto yang terkenal dan direkomendasikan adalah Soto Gading (baca Nggading) yang terletak di Jl. Brigjen Sudiarjo, Gading, sekitar 200 meter arah selatan dari Gapura Gading.
Soto disini disajikan langsung bersama nasi putih dalam satu mangkuk. Kalau soto saja tidak cukup, Anda dapat menambahkan salah satu lauk pauk yang disajikan tersendiri di meja-meja pengunjung. Lauk pauk di sini komplit banget, ada empal, otak goreng, sate puyuh, perkedel kentang atau jagung, tempe goreng kering, bakwan, tahu goreng, sosis solo atau garang asem.
Biarpun pengunjung ditempat ini sangat banyak, tapi anda tidak akan dibiarkan menunggu pesanan terlalu lama. Pelayannya gesit-gesit. Setiap pesanan selalu disertai teriakan dalam bahasa Jawa halus.
14. Sambel Tumpang
Satu lagi makanan khas dari Solo yang langka dan sekarang makin sukar ditemui, namanya nasi Sambel Tumpang.

Sesuai dengan namanya nasi ini terdiri dari nasi putih yang ditumpangi aneka sayuran rebus seperti bayam, taoge, dan kacang panjang lalu disiram dengan kuah kental. Kuah kental ini dibuat dari campuran santan dan tempe semangit yang dihaluskan. Biasanya di dalam kuah kental tumpang ini ada tahu putih, telor rebus dan krecek. Sajian khas Solo ini paling enak dinikmati untuk sarapan. Maka, penjual nasi tumpang di pasar-pasar tradisional biasanya ada pada pagi hari saja.

Selain ditemukan di pasar tradisional, penjual nasi tumpang masih bisa dijumpai di sekitar Lapangan Manahan. Apalagi di hari Minggu saat banyak orang berolahraga pagi, jajanan Nasi sambel Tumpang dijadikan salah satu pilihan sarapan. Selain dinikmati dengan nasi putih, Sambel Tumpang sama enaknya kalau disiramkan di atas bubur nasi yang masih panas. Nah, yang ini namanya menjadi Bubur Tumpang.

15. Gul-Gor (Gule Goreng)
Di Kota Solo ada cara lain untuk menikmati gule kambing, selain dibuat tongseng, di Solo ada yang namanya Gul-Gor (Gule Goreng). Ya, gule kambing yang berkuah santan kental, dimasak di atas anglo arang sampai kering. Anda bisa bayangkan betapa empuknya daging dan jeroan yang telah dimasak sampai kering tersebut. Menikmati Gul Gor, dengan nasi panas, kol, tomat dan bawang merah pasti akan membuat anda ketagihan.

Ingin menikmati makanan satu ini, datang saja ke Jl. Diponegoro di sebelah eks gedung bioskop Deddy Theatre didekat pasar antik Triwindu.

bersambung ..........................
Read More......

Always Laila (hanya cinta yang bisa)

Judul buku : Always, Laila (hanya cinta yang bisa)
Penulis : Andi Eriawan
Penerbit,tahun : GagasMedia, Jakarta, 2004
Tebal buku : 228 + xii halaman

Seorang Laila, umur 25 tahun, memiliki segalanya. Hidup yang ringan, tak banyak masalah, punya pacar (Pram) yang selama 8 tahun menemani hari-hari bahagianya.

Sebagai orang yang berlatar belakang teknik penerbangan, Laila memperoleh pekerjaan yang (tampaknya) tidak banyak masalah. Meskipun Andi Eriawan, pengarangnya tidak menyebutnya secara tegas apa profesi Laila.

Adapun Pram atau lengkapnya Phrameswara, sebaya dengan Laila, adalah sosok yang easy going, arsitek yang suka memasak, hingga memiliki kafe yang dinamakan Laila's Cafe, karena sangat mencintai Laila. Sebagai orang Bandung, Pram tidak menyukai bioskop dan factory outlet (FO) yang banyak bertebaran di kota itu. Semula ia tidak mau mengambil profesi yang mendasari pendidikannya, tetapi keadaan berbalik ketika Laila memutuskan cintanya begitu saja. Pram lalu pindah ke Yogya, bekerja pada sebuah perusahaan properti.

Sederhana, Klise
Kisah Laila dan Pram sebenarnya sederhana. Dua kekasih yang serasi, sepakat untuk menikah. Tak ada yang tidak menyetujui niat keduanya, karena kedua keluarga telah saling mengenal dengan baik. Tetapi tatkala mendapati dirinya mengidap Carsinoma Ovarium, yang mengakibatkan kedua indung telurnya harus diangkat demi keselamatan hidupnya, niat menikah itu pupus. Laila telah membayangkan perkawinannya kelak akan gaduh dengan suara anak-anak, dan Pram pun meyakini Laila akan menjadi sitri dan ibu yang baik. Tetapi, apa artinya jika Laila tak bisa memiliki anak yang lahir dari rahimnya sendiri?

Tanpa diketahui Pram, Laila punya argumen sendiri tentang kenyataan hidupnya. Menurutnya, untuk waktu-waktu dekat Pram mungkin akan menerima kondisi tubuh Laila dan tidak menjadikannya masalah besar. Tetapi, bagaimana lima atau sepuluh tahun mendatang? Apalagi Pram anak tunggal yang tentu diharapkan memiliki anak sebagai penerus keluarga.

Karena tidak ingin mengorbankan Pram itulah, lantas Laila menarik diri menjauh dari Pram tanpa pernah menjelaskan alasannya. Sementara Pram tetap mengejarnya selama lebih dari empat bulan, sampai putus asa lalu memutuskan pindah ke Yogya.

Lalu, setelah memikirkan sekian lama, Laila berubah, ingin kembali kepada Pram, dan mengejarnya ke Yogya. Tetapi Pram keburu meninggal kejatuhan balok batu karena menyelamatkan seorang pekerjanya.

Kesan
Dengan gaya tulisan yang lebih mirip monolog, bolak-balik, penulisnya mengemas novel ini menjadi ringan, lucu, menghibur. Ide cerita yang sederhana, biasa, klise, diolah dengan kalem tetapi lancar.

Konflik di beberapa bagian memang terasa kurang tereksplore, terutama saat Laila mengetahui perihal penyakitnya dari orang tuanya, dan saat Pram tewas kecelakaan di lokasi kerja. Mungkin ini yang ditangkap Anjar (penulis Baraja dan Kidung) dalam endorsment-nya: laki-laki menulis dengan 'apa adanya'.

Sebagai pembaca yang pernah kuliah di teknik meski bukan teknik penerbangan-, saya merasa 'kecewa' karena Laila tidak realistis, tidak berusaha mengejar kebahagiaan terakhirnya bersama Pram, tetapi malah meninggalkan Pram tanpa alasan. Bukankah selama 8 tahun pacaran, banyak hal yang membuat Laila seharusnya- mengenal Pram dengan baik, termasuk kemungkinan sikapnya ketika diberitahu penyakitnya?

Bagaimana pun, Andi Eriawan telah mengemasnya dengan luwes. Ide cerita memang sederhana, biasa, tetapi pernak-pernik informasi yang diselipkan di dalamnya membuat novel terbitan GagasMedia yang berjudul lengkap Always, Laila (hanya cinta yang bisa) ini terasa berwarna.
Read More......

Mendapatkan Cinta Sejati Dan Jangan Sakiti Hati Orang Lain Dengan Cinta Palsu

Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang maha esa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Cinta antara laki-laki dan perempuan telah ada sejak manusia pertama turun ke dunia hingga sekarang. Cinta merupakan bumbu penyedap hidup yang sementara ini yang dapat memberikan kebahagiaan yang sejati.

Cinta memang dapat membawa suka dan juka dapat membawa duka bagi orang-orang yang merasakannya. Berbagai problema cinta tercipta dari yang ringan hingga yang berat seperti naksir, cinta pada pandangan pertama, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta segi tiga, cinta monyet, cinta harta, cinta palsu, cinta laura, dan cinta-cinta lainnya yang membuat dunia ini begitu menarik.

Menurut saya cinta itu adalah sesuatu yang sakral yang sebaiknya tidak bermain-main dengannya. Bermain cinta memang menyenangkan bagi sebagian orang. Akan tetapi dampak buruk atau efek yang dapat ditimbulkan bagi orang yang cintanya dimainkan akan sangat tidak menyenangkan.
Untuk itulah maka hargai cinta dan hormati cinta agar kita maupun orang lain di sekitar kita tidak terluka karena cinta. Berikut ini adalah tips cara dari organisasi.org bagaimana caranya agar kita bisa menikmati cinta tanpa harus melukai orang lain.

1. Jangan jadi playboy/playgirl dan hindari playboy/playgirl
2. Jika tidak suka atau biasa saja jangan pacari orang itu, pdkt dulu
3. Katakan cinta jika kita yakin dia adalah pasangan hidup kita
4. Cinta dan nafsu birahi adalah dua hal yang berbeda (no free sex)
5. Carilah orang yang baik, setia, jujur dan cinta kepada kita
6. Jangan pacaran/menikah sebelum dewasa (21 tahun ke atas)
7. Kejarlah cinta sampai ke negeri Cina, berjuanglah demi cinta
8. Berbagilah cinta dengan orang-orang di sekitar kita
9. Cinta tidak harus memiliki. Lupakan dan coba lagi bila gagal
10. Bina cinta yang ada hingga nafas terakhir selamanya
11. Jangan pernah sakiti orang yang kita cintai dengan alasan apapun
12. Cinta sejati tidak dapat dibeli dengan uang tapi pengorbanan
13. Tuhan telah memberikan anda jodoh, temukanlah cinta anda
14. Cinta harus direstui agama, hukum, keluarga & masyarakat

Jangan pernah menyakiti hati orang lain baik bagi laki-laki maupun perempuan karena mereka memiliki akal pikiran, perasaan dan insting sehingga mereka akan patah hati dan terluka jika kita mengecewakannya. Orang yang rapuh dapat mati bunuh diri karena cinta. Orang yang dendam dapat melakukan tindakan kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan kepada anda karena cinta. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan cinta.
Semoga hidup anda menjadi indah dengan cinta.
Read More......

Cara Menjaga Hubungan Cinta Dengan Pacar/Kekasih Agar Tidak Putus Cinta

Memiliki pacar yang kita sayangi dan cintai sangat menyenangkan untuk dijalani. Selama masa berpacaran pasti akan ada berbagai masalah yang datang silih berganti. Jika anda berhasil menjalani itu semua, maka kesuksesan anda adalah menikah dengan doi.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu anda lakukan agar hubungan anda tetap menyenangkan dan lancar dengan pacar tercinta sehingga dapat menikahinya :

1. Komunikasi Yang Intensif
Dengan teknologi yang sudah maju anda bisa sering menelpon dan mengirim sms ke dia dengan obrolan yang segar dan tidak membosankan. Usahakan bisa menelfon si dia setiap malam hari dengan tarif yang murah meriah sehingga anda dapat berlama-lama ngobrol dengannya berdua. Jika si doi sudah merasa nyaman dan senang ditelfon maka komunikasi yang anda lakukan dalam kondisi yang baik.
Hindari menanyakan hal yang sama berulang-ulang dan dapat membuat pasangan anda bosan menjawabnya. Jika anda mempunyai sesuatu hal yang menarik dan baru, sampaikanlah. Selain malam hari, jangan ganggu si dia terlalu lama. Cukup dengan telepon sebentar dan beberapa sms segar. Jangan paksakan melakukan komunikasi jika keadaan sedang tidak memungkinkan.

2. Beri Perhatian Lebih
Perlakukan si dia berbeda dan lebih baik dari orang lain. Ketika dia ulang tahun atau event-event tertentu ucapkan selamat dan juga bisa anda beri hadiah. Buatlah seolah-olah dia seorang yang spesial dan anda tidak mau kehilangan dirinya. Jika doi ada masalah, bantulah minimal dengan mendengarkan curhat serta membantu dengan memberi solusi.

3. Ungkapan Cinta Yang Tulus Dan Wajar
Jangan memberi ungkapan gombal yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ungkapkan cinta anda secukupnya secara wajar tidak dibuat-buat alias maksa. Buat varasi ungkapan cinta anda dengan berbagai metode dan cara agar tidak monoton.

4. Pelajari Sifat Dan Perilaku
Amati dan pelajari apa-apa yang ia sukai dan apa-apa yang tidak disukainya. Jika anda sudah tahu, jangan lakukan hal-hal yang tidak ia sukai dan lakukanlah apa yang ia sukai selama tidak melanggar aturan hukum, norma dan agama serta tidak membebani anda. Hindari hubungan seks di luar nikah untuk menghindari masalah pelik yang dapat muncul. Tolak dengan baik ajakan-ajakan yang berbahaya, karena belum tentu ia akan menikah dengan anda.

5. Jangan Pelit Dan Matre
Ketika sedang pergi berdua jika memungkinkan tanggunglah biaya-biaya pacaran berdua seperti makan, nonton, belanja, jajan, transport, dsb. Jangan maunya dibayari saja tanpa mau mengorbankan sedikitpun uang anda untuk orang yang anda sayangi. Tetapi jika salah satu ada yang sudah bekerja dan yang satunya tidak bekerja, dibayari adalah sesuatu yang wajar.

6. Perjelas Hubungan Ke Depan
Komitmen menikah merupakan sesuatu yang penting dan perlu disepakati yang menunjukkan bahwa anda dan pasangan saling mencintai. Komitmen tersebut bisa diungkapkan di awal maupun setelah lama berhubungan. Semakin jelas hubungan anda dengan dirinya, maka semakin kuat ikatan batin anda dengan si dia. Terlebih lagi jika keluarga kedua belah pihak telah mengetahui serta merestuinya. Berdoalah kepada Tuhan agar anda kelak bahagia bersama pasangan anda.

7. Hubungan Keluarga Yang Baik
Jaga hubungan baik dengan anggota keluarga si dia jangan sampai menimbulkan masalah dan citra yang negatif. Jika ada masalah segera selesaikan secara kekeluargaan bersama pasangan anda. Pernikahan tidak hanya penyatuan seorang laki-laki dengan perempuan, tetapi juga menikahkan kedua keluarga.

8. Jujur Dan Menjadi Diri Sendiri
Jadilah sebagai diri sendiri dan tidak meniru adegan sinetron, novel, film, dan sebagainya. Tanpa berpura-pura menjadi seseorang yang sempurna, kita akan merasa bebas lepas tanpa beban dalam menjalani hubungan cinta anda.
Usahakan tidak membohongi kekasih anda dan katakan apa adanya sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sekali berbohong maka anda harus membuat kebohongan lainnya untuk menutupinya. Jika telah menikah nanti akan lebih indah jika saling jujur tanpa ada dusta diantara anda dengan dia.

9. Menjaga Emosi
Jangan membalas emosi dengan emosi. Gunakan kesabaran yang tinggi untuk meredam amarah si dia. Ungkapkan anda tidak suka jika dia marah membabi-buta. Jika si dia melakukan kesalahan atau kebohongan pun jangan sampai emosi anda meledak-ledak. Tetap tenang dan gunakan akal sehat dalam menjalani suatu masalah. Berbicaralah baik-baik dan lembut namun tegas dalam menyikapi sesuatu karena emosi terkadang sifatnya hanya sementara. Emosi yang saling beradu sangat berbahaya dalam menjaga hubungan agar tidak putus cinta.

10. Selesaikan Masalah Yang Ada Secepatnya
Jangan menunda-nunda untuk mencari pemecahan dari masalah yang timbul. Jika keadaan dibuat mengambang terlalu lama maka bisa jadi si dia akan berpaling dari anda dan menjalin cinta yang lain. Sedapat mungkin hubungan yang terjalin dapat kembali mesra seperti sedia kala setelah masalah terselesaikan.

11. Selalu Setia
Hal yang sangat penting adalah menjaga kepercayaan si doi. Jika anda ketahuan pacaran lagi dengan orang lain maka hancurlah hati si dia jika mengetahuinya. Jangan pernah menduakan cinta anda, karena itu sangat membahayakan hubungan anda dengan pacar anda.

12. Seimbang / Tidak Ada Dominasi
Jangan sampai hubungan yang berjalan menjadi kurang nyaman karena yang satu dianggap atau menganggap dirinya lebih dewasa, lebih pintar, lebih kaya, dan sebagainya. Buatlah diri anda dengan dirinya seimbang satu sama lain tanpa perbedaan. Keadaan yang seimbang antara pria dan wanita seperti teman akan sangat menyenangkan daripada yang satu harus selalu menuruti kemauan salah satu pihak terus menerus seperti pembantu.

13. Lakukan Hal-Hal Yang Menyenangkan
Sesuatu yang membuat anda berdua senang tidaklah harus yang berharga mahal. Mungkin dengan belanja bersama ke pusat perbelanjaan, jalan-jalan naik motor berdua atau duduk berdua di bangku taman yang gratis dapat menyenangkan kedua belah pihak. Nikmatilah masa-masa pacaran anda yang indah agar tidak menyesal nantinya ketika menikah.

- Semoga kisah cinta anda berdoa dengan pacar selalu lancar aman terkendali hingga jenjang pernikahan yang suci dan sakral.

Tambahan :
Jika anda tidak mencintai pacar anda atau justru membencinya maka bicaralah baik-baik untuk mencari jalan keluar atau solusi terbaik mengenai hubungan anda. Jika hubungan cinta anda tersebut hanya membuat anda menderita, maka jangan buang waktu anda dan segera cari orang yang benar-benar anda cintai setulus hati dan orang itu juga mencintai anda.
Read More......

Alasan Penyebab Boros Uang/Duit Penghasilan/Gaji Cepat Habis Tidak Terkendali

Mendapat gaji adalah hal yang menyenangkan dan dinanti-nanti. Dengan turunnya gaji serta tunjangan kita bisa membeli barang dan jasa yang kita butuhkan. Namun apa jadinya kalau uang yang kita dapat mengalir dengan cepat begitu saja tanpa direncanakan tidak terkendali. Setelah uang menghilang, maka hanya sesal didapat.

Bagi anda yang memiliki masalah keuangan akibat terlalu mudah menghabiskan penghasilan yang diterima, maka ubahlah pola konsumsi anda saat ini. Identifikasi penyebab koborosan dan kemudian lakukan penghematan secara serius dan terencana.

Hal-Hal Yang Dapat Menguras Kantong Kita :

1. Suka Dengan Hal Yang Berbau Kredit (Hutang)
Jangan bangga dengan kartu kredit. Banggalah dengan kartu debit. Jangan mudah mengambil kredit atas barang-barang kreditan yang mungkin tidak mampu terbayar semua. Kreditlah hanya yang penting saja seperti rumah tempat tinggal dan kendaraan.

2. Selalu Ingin Tampil Trendy Dan Gengsi
Rasa gengsian dan ingin pamer merupakan ladang bisnis bagi para pengusaha dalam menjebak konsumen. Konsumen ditawarkan berbagai jenis produk yang mereknya terkenal, harganya mahal dengan kualitas yang mantap. Dengan menghilangkan rasa gengsi dan tampil apa adanya tanpa menghiraukan harga dan merek maka pengeluaran dapat ditekan.
3. Senang Ingin Jadi Yang Pertama Dengan Yang Terbaru
Hati-hati dengan keinginan untuk selalu menjadi pemakai yang pertama, karena biasanya harga barang yang baru seperti handphone lebih mahal ketimbang harga setelah setahun atau lebih. Sebenarnya kita tidak perlu selalu gonta-ganti handphone selama masih bisa dipakai dan baik kondisinya.

4. Terlalu Fanatik Dengan Hobi Mahal
Bagi anda yang punya hobi mahal seperti koleksi benda-benda mahal, balap mobil, jalan-jalan ke luar negeri, wisata kuliner ke restoran mahal, memelihara binatang langka, sebaiknya mulai beralih ke hobi yang lebih murah seperti merajut, mengoleksi perangko bekas, memasak, membaca buku, dan lain sebagainya.
5. Belanja Buta Tidak Terkendali
Ketika belanja terkadang mata bisa kecantol etalase dan berbagai tulisan penawaran khusus, diskon, paket hemat, dan lain sebagainya yang akhirnya pulang membawa barang-barang yang tidak direncanakan untuk dibeli. Buatlah daftar belanja dan taati daftar tersebut serta wajib mengacuhkan berbagai bujuk rayu tawaran penjual.
6. Sering Lupa Dengan Kewajiban Pembayaran

Dengan melupakan kewajiban-kewajiban atas pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, air pam, pajak, dan lain sebagainya maka kita akan dihadapkan pada sanksi denda terlambat bayar yang jumlahnya mungkin bisa signifikan jika lama tak terbayar. Sebaiknya catat tagihan-tagihan anda dan bayarlah sampai lunas semua agar tidak jatuh tempo dan tidak menjadi hutang tunggakan.

7. Hobi Belanja
Hobi belanja sudah jelas merupakan hobi yang butuh uang banyak. Atasi hobi tersebut dengan membatasi kunjungan anda ke pusat perbelanjaan sesuai kebutuhan dengan berbelanja barang sesuai dengan yang ada di daftar belanja tanpa boleh membeli apa pun.

8. Terlalu Baik Pada Orang Lain
Jangan terlalu sering mentraktir teman-teman jika tidak perlu. Jangan menghabiskan uang kita untuk pacar atau pasangan hidup kita saja. Buatlah budget anggaran khusus untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kita agar tidak mengganggu uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan lain.

9. Lupa Dengan Masa Depan
Bagaimana jika anda punya anak isteri, anggota keluarga ada yang sakit keras, memasuki masa-masa pensiun akibat lanjut usia, ruah kebakaran dan lain-lain. Persiapkan mulai dari sekarang masa depan anda yang mungkin lebih sulit dijalani dari saat ini. Bayang masa-masa sulit tersebut dan saya yakin anda akan menyisihkan dana untuk persiapan masa sulit.

10. Mudah Dipengaruhi Sales / Trik Strategi Pemasaran
Jangan mudah termakan iklan di media massa dan para sales penjualan karena produk itu belum tentu anda sangat butuhkan. Bisa jadi anda hanya tertarik saja pada sales yang cantik/tampan saja, diskon yang besar, paket-paket murah, hadiah bonus, dan lain sebagainya.
Sekian terima kasih atas perhatian anda semoga sukses.
Read More......

Mengetahui Kepribadian Seseorang Berdasarkan Pilihan Rasa Teh

Teh merupakan minuman yang telah lama dinikmati masyarakat di penjuru dunia karena rasanya yang segar juga khasiatnya yang mengandung antioksidan untuk kesehatan. Selain diminum dengan pure, teh juga dapat dikombinasikan dengan berbagai pilihan rasa, seperti madu, jahe, susu, dan jeruk nipis.


Disamping itu, pilihan rasa teh dapat menggambarkan karakteristik seseorang. Berikut merupakan penjabaran dari kepribadian orang yang meminum teh dengan kombinasi rasa :

1. Teh Rasa Madu
Fungsi : Mengatasi kepenatan dan membangkitkan semangat
Sifat : Honey personality / Motivator

2. Teh Rasa Jahe
Fungsi : Menghangatkan
Sifat : Ginger personality / Berjiwa Sosial

3. Teh Rasa Susu
Fungsi : Mengenyangkan dan membuat tubuh menjadi rileks
Sifat : Milk personality / Menenangkan / Menghanyutkan

4. Teh Rasa Jeruk Nipis
Fungsi : Menambah suasana segar dan meningkatkan daya tahan tubuh
Sifat : Lime personality / Penuh Energi / Enerjik
Jadi, manakah kombinasi rasa teh favorit Anda ?

Read More......